Masih Banyak Pungli, Pedagang Pasar Lama Resah

oleh -7 Dilihat
Pungli pasar lama tangerang

Fokuspembaca.com, TangerangPT TNG Kembali melakukan penataan kawasan Kuliner Pasar Lama. Pedagang mengaku resah dengan maraknya pungutan liar (pungli).

Diketahui sebelumnya, skema penataan telah dicoba, namun tidak mendapatkan kesepakatan dari pihak pedagang PKL, pemilik ruko, dan masyarakat sekitar.

Saat ini, penataan telah diberlakukan dengan menempatkan para pedagang di sisi jalan sebelah kanan. Dan untuk sisi kiri jalan dipergunakan untuk kendaraan lewat.

AG (45) salah satu pedagang yang berjualan makanan kue basah di kawasan yang berada di Jalan Kisamaun mengatakan, masih terdapat banyak pelaku pungutan liar yang datang setiap hari.

“Sejauh ini kan ada pungutan liar. Pungutannya bervariasi. Yang mintain banyak, berkali-kali datang, kadang ngasih Rp2 ribu hingga Rp5 ribu,” ujarnya saat dimintai keterangan, Rabu (1/2/2023).

“Banyak. Kalau satu orang datang ngasih, ada yang datang lagi, ngasih lagi. Setiap hari ada. Kalau hari biasa itu Rp2 ribu, tapi lebih dari 20 orang. Ya, namanya preman Kalau ditanya, kita ogah ribut,” sambungnya.

Pedagang yang berjualan sejak tahun 1998 ini tidak keberatan dengan konsep penataan saat ini. Tetapi, space jalan yang ada pada kiri jalan masih terlalu kecil yang dikhawatirkan akan mempersulit ketika terjadi kebakaran.

“Kalau keputusan PT TNG seperti itu, ya, menerima. Kalau jalannya terlalu kecil, takut ada kebakaran gak bisa dilewati. Nah, itu repotnya nanti. Atau ada warga yang sakit, ambulans nggak bisa masuk. Artinya, kendaraan besar nggak bisa masuk,” katanya.

Dirinya menambahkan, PT TNG selaku pengelola harus mempertimbangkan baik-baik terkait dengan penataan.

“Mempertimbangkan konsep penataan yang lebih baik bagi semuanya. Jadi, kalau ada apa-apa dengan warga di sini PT TNG mau tanggung jawab tidak,” jelasnya.

“Semua pertimbangan. Pertama, jika PT TNG nanti mematok pedagang untuk retribusi nggak keberatan, tapi cuma itu aja yang dibayar, tapi, kan, kalau masih ada pungutan, ya, berat. Jadi, punglinya dihilangkan,” ungkapnya. (Iksan/Mhd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.