Fokuspembaca.com, Tangerang – Menjelang perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek 2024, rumah produksi lilin merah di Kebon Kopi Gupo, Kelurahan Kampung Melayu Barat, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang mulai kebanjiran order.
Pemilik rumah produksi lilin merah Achun (57) mengatakan, pesanan lilin merah di tempatnya sudah mulai ramai sejak akhir tahun atau Desember 2023 lalu.
Ukuran lilin merah pesanan dari konsumen pun beragam mulai dari ukuran paling kecil sampai paling besar mencapai panjang 2 meter.
“Pesanan (lilin) sih sebenernya untuk yang kategori besar itu ramai, itu biasa disebut lilin Taiwan, kalau lilin ukuran besar untuk Imlek ini 1-2 bulan sebelum ilmek udah mulai ramai, ” ucap Achun kepada fokuspembaca.com saat di temui, Selasa (30/1/2024).
Rumah produksi lilin merah milik Achun terlihat sangat sibuk pada hari kerja seperti ini.
Para pegawainya sangat fokus mengerjakan proses demi proses pembuatan lilin merah berbagai ukuran itu.
Mereka memulai pembuatan lilin merah dari mempersiapkan bahan utama yakni parafin. Pegawai lainnya mulai mencairkan lilin-lilin sisa untuk nanti diolah bersamaan dengan bahan baru.
Semua bahan yang telah disiapkan itu kemudian dicampukan ke dalam drum besar. Drum itu dipanaskan hingga bahan bakunya mencair. Lalu, cairan itulah yang selanjutnya dimasukkan ke dalam cetakan lilin sesuai ukuran yang ingin dibuat.
Achun menjelaskan, setiap ukuran lilin merah itu memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing dalam perayaan Imlek ini. Salah satunya, lilin dengan ukuran besar biasanya digunakan untuk berdoa atau sembahyang umat Kristiani di Wihara saat hari Imlek.
Lilin merah berukuran besar ini paling banyak dicari pada saat perayaan Imlek.
Bahkan, produksi lilin merah besar di tempat Achun sendiri dipesan dari berbagai kota di Indonesia.
“(Pesanan) dari Jakarta ada, luar kota juga ada. Lebih ramai yang ukuran besar. Kalau untuk yang kecil-kecil ini agak kurang, ” katanya.
Achun menyebutkan, harga yang ditawarkan untuk lilin-lilin yang dibuat di rumah produksi miliknya itu beragam, mulai dari Rp 15.000 untuk lilin kecil, sedangkan lilin merah besar dijual mulai dari Rp 1,5 juta.
Namun, saat ditanyakan omzet penjualan yang diterima saat Imlek tahun ini, Achun tidak ingin menyebutkan nominal pastinya.
“Kalau lilin ini nyang besar per katih setiap perusahaan kan beda (harga) karena beda ukuran, ” tuturnya,
“Saya gabisa kasih tau (omzet), pastilah ada meningkat tapi tipis sekali,” lanjutnya.
Untuk mengejar permintaan pasarnya, Achun senditi telah mempekerjakan sebanyak 15 orang pegawai untuk membantu proses pembuatan lilin sampai packing. (Iksan/Ivon)