Fokuspembaca.com, Kota Tangerang – Isak tangis keluarga tak terbendung setelah mengetahui Co-pilot Muhammad Septian Alhadi (26) menjadi salah satu korban meninggal dunia usai hilang kontak di Hutan Halmahera dalam penerbangan helikopter menuju Halmahera Tengah.
Orangtua almarhum Septian, yakni Muhammad Tarlan (56) dan Maliati pun terus menerus mengelap airmata mereka atas berita duka itu.
Muhammad Septian Alhadi diberitakan sebelumnya hilang kontak saat menerbangkan sebuah helikopter sewaan PT Weda Bay Nickel (WBN) bersama 2 orang lainya yakni capten pilot Agus Sunaryo dan penumpang bernama Umar Ali.
Ketiganya saat itu sedang melakukan penerbangan ke wilayah Jiguru di Kecamatan Weda Utara, Halmahera Tengah pada Selasa (20/2/2024). Namun, saat menuju lokasi tersebut heli yang diketahui membawa logistik itu hilang kontak.
Tarlan mengatakan, informasi itu di dapatkan pihak keluarga dari rekan-rekan kerja Septian yang datang ke rumah mereka.
Karena tidak bisa bertemu dengan rekan-rekan almarhum yang datang ke rumah mereka, warga pun mengirimkan pesan singkat kepada Tarlan dan istrinya. Warga mengabarkan bahwa Septian mengalami hilang kontak saat sedang dalam penerbangan ke Halmahera Tengah itu.
“Kemarin itu ada kru dan teman-temannya almarhum ke sini, kebetulan kami itu lagi pada kerja dan anak-anak saya juga lagi pada sekolah jadi gak bisa nemuin kami, itu kata warga udah 3 kali balik mereka itu tidak nemuin kami, ” ujar Tarlan saat di temui di rumah duka yang berlokasi di RT. 01 RW. 01, Kelurahan Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Rabu (21/2/2024).
“Warga akhirnya ada yang whatsapp ke istri saya yang sedang bekerja, namanya kebatinan seorang ibu kepada anaknya ya langsung mencari informasi, ” ucapnya.
Khawatir dengan kondisi terkini sang anak, kemudian keluarga pun mencoba mendatangi Kantor PT Witskye Aviation yang ada di Bandara Soekarno Hatta.
“Kami langsung mencari informasi yang akurat mendatangkan kantor di lingkar timur Soekarno Hatta di parimeter timur, informasi saya mendapatkan informasi bahwa pesawat Whitskye telah hilang kontak, ” kata Tarlan.
Tarlan bersama sang istri pada pagi harinya mendapatkan kabar bahwa anaknya dikabarkan tewas meninggal dunia usai hilang kontak.
Akan tetapi, pihak keluarga belum mendapatkan penjelasan yang jelas mengenai penyebab peristiwa kejadian tersebut hingga menewaskan anak tercintanya.
“Dan sekitar tadi jam 11 pagi kami mendapatkan kabar yang update bahwa jenazah almarhum Septian, Agus dan satu penumpang itu susah ditemukan, ” ungkapnya.
Hingga kini, jenazah ketiga korban sudah berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Weda yang terdekat dari lokasi kejadian jatuhnya pesawat tersebut.
“Almarhum dievakuasi dan menuju ke Rumah Sakit wedan dan alhamdulillah sudah sampai di Rumah Sakit Weda, ” jelas Tarlan. (Iksan/Ivon)