Miris! Sampah di Karang Tengah Sampai Tutupi Akses Jalan Rumah Warga

oleh -36 Dilihat

Fokuspembaca.com – Warga Darul Fallah RT 01/13 (Jalan Jaya Wijaya), Karang Tengah, Kota Tangerang, mengeluhkan tumpukan sampah yang sudah menggunung hingga menutupi akses masuk ke dalam rumahnya.

Hal tersebut dirasakan oleh sang pemilik rumah, Dorti (64). Ia mengeluhkan gundukan sampah itu tak kunjung diangkut oleh petugas.

Kejadian itu pun viral di sosial media, usai salah satu warga memvideo tumpukan sampah itu hingga menutupi akses jalan ke rumahnya.

“Yang membuat viral sebenarnya bukan saya pak, yang membuat tetangga. Dia ambil foto, kita nggak tahu dia kirim kemana,” ujar pemilik rumah, Dorti kepada awak media, Senin, 6 Januari 2025.

“Nah tiba-tiba dari Pemda, dari Kelurahan datang mengecek kebenarannya apa benar. Kalau saya nggak punya handphone,” tuturnya.

Baca Juga:  Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 3,2 Ton Narkotika ke Indonesia Dalam 7 Bulan

Setelah pihak pemerintahan mengecek langsung, kata Dorti, mereka sepakat akan mengadakan rapat terkait polemik tersebut. Namun, belum mengetahui pasti apakah sampah tersebut akan diangkat secepatnya atau tidak.

“Nah (setelah mengecek) rupanya benar kan begini (sampah menggunung). Akhirnya mereka kesepakatan mau mengadakan rapat katanya di situ,” imbuhnya.

Dorti mengatakan bahwa sejatinya sampah yang dibuang di dekat rumahnya itu, hanya khusus pembuangan untuk pihak Gedung Kementerian Keuangan dan RT 03.

Namun, warga Karang mulya yang letaknya tak jauh dari rumah Dorti malah ikut membuat sampah di area tersebut. Sehingga menyebabkan penumpukan.

Dia pun sedikit menguping diskusi antara pihak RT dan Kelurahan Karang Tengah yang tadi pagi sempat mengecek langsung ke tempat kejadian perkara (TKP).

Baca Juga:  Jorok, Kali Sipon Cipondoh Tangerang Bak Lautan Sampah

“Jadi mau ditambahin armada katanya. Cuma nanti malam mungkin mereka akan rapat di situ yang ada warung itu,” kata Dorti.

Tak hanya menutupi akses jalan menuju rumahnya, Dorti melanjutkan, aroma tak sedap dan hewan melata sering dia sapu, niskala menghadapi polemik itu dengan tabah. Bahkan mobilnya pun tak bisa masuk.

“Kalau bau ya pasti ya, belatung-belatung, sampah masuk ke dalam. Kita nyapu ya dengan ikhlas. Tapi mobil itu nggak bisa masuk, jadi di situ tuh mobil parkir,” urainya.

Dia menjelaskan, kejadian itu dialaminya selama 2 kali. Sejak dirinya tinggal bersama 3 keluarga lainnya selama kurang lebih 20 tahun.

“Tetapi baru dua kali begini pak Selama 20 tahun baru dua kali terjadi Itu karena kurangnya armada pak, katanya, kata pengawas sampah ya, saya juga sering bilang sama pengawas sampah,” ungkapnya.

Baca Juga:  Pemkot Tangerang Buka Pos Konsultasi Hukum Keliling di Tangcity Mall

Kendati demikian, Dorti berharap, sampah-sampah itu segera diangkat. Sebab, di rumahnya juga banyak anak kecil, yang kurang pantas jika harus menghirup udara tak segar.

Dorti meminta agar armda pengangkut sampat ditambah. Pasalnya, yang biasa mengangkut gundukan tersebut hanyalah bentor. Untuk truk sampah sendiri tidak pasti kapan datang.

“Ya kita maunya ini diangkat, diterapkan lah kalau memang harus ditambah armada, tolong ditambahin armada. Karena armadanya cuma satu, bentor empat yang buang,” harapnya.

“Bentor itu ada yang bentor dari mana kita nggak ngerti kan. Jadi kadang-kadang ya truk itu udah ada isinya, kadang nggak. Jadi nggak keangkat pak,” sambungnya menutup.(Wahyu/Mhd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *