Fokuspembaca.com, Tangerang – Kepolisian Resor Kota Tangerang Selatan masih mendalami penyebab kebakaran Hotel All Nite & Day Alam Sutera yang menewaskan tiga orang karyawannya. Polisi masih menunggu hasil uji Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).
Diketahui, kebakaran itu terjadi pada Sabtu 8 Juni 2024 sekira Pukul 15.40 WIB. Akibat peristiwa itu tiga orang dikabarkan meninggal dunia menghirup banyak asap, karena terjebak di dalam lift yang ada di Hotel tersebut.
“Masih penyelidikan, ada beberapa orang yang diperiksa sebagai saksi untuk menjelaskan kronologi kejadian kebakaran di salah satu Hotel di Tangsel,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kobes Ade Ary Syam Indardi, Rabu, 3 Juli 2024.
Ade Ary mengatakan, telah dilakukan olah kejadian tempat perkara (TKP) bersama penyidik Satreskrim Polres Tangsel dan Puslabfor Bareskrim Mabes Polri
“Barang bukti sudah dikirim ke Puslabfor untuk dilakukan pemeriksaan secara laboratoris terhadap barang bukti untuk mengetahui sumber api dari mana, penyebab kebakaran apa dan aebagainya,” ungkapnya.
Ade Ary menambahkan, saat ini penyelidik Satreskrim Polres Tangsel sedang menunggu hasil pemeriksaan atau uji laboratoris terhadap barang bukti yang sudah dikumpulkan di TKP dari Puslabfor Bareskrim Mabes Polri. Namun, ia belum dapat memastikan kapan hasil penyelidikan diketahui.
“Mohon, waktu proses penyelidikan masih berlangsung dan komitmen Satreskrim Polres Tangsel mengusut kasus ini sampai tuntas, karena ada korban yang mengalami luka ringan dan ada beberapa korban yang meninggal dunia,” tegasnya.
Desti Rahma Putri (30), kakak salah satu korban meninggal dunia Oky Dwi Putra mengatakan, pihkanya tidak mendapatkan kabar resmi dari pihak Hotel dimana tempat Oky bekerja. Akan tetapi, justru mendapat kabar dari rekan kerjanya setelah Oky meninggal dunia.
“Tidak mendapat kabar resmi dari Hotel. Ibu saya dapat telepon dari teman-temannya Oky. Katanya, anaknya kecelakaan kerja di hotel kebakaran, terus ditelepon lagi sama Ibu, ternyata yang ngomong perepuan, mungkin pihak hotel atau apa saya tidak tahu, tapi tidak dijelaskan kalau sudah meninggal, tapi hanya sudah di rumah sakit,” jelas Desti di kediamannya, Komplek Pepabri, Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Senin, 10 Juni 2024.
Desti menambahkan, keluarga mendapat kabar setelah satu jam Oky meninggal. Sesampainya di rumah sakit pun tidak juga diberikan penjelasan.
“Itu dapet kabar setelah satu jam Oky meninggal. Ketika sampai di rumah sakit juga kita tidak dijelaskan dan langsung dibawa ke ruang jenazah,” ungkapnya.
Pada saat itu, Desti dan keluarganya dalam kodisi kaget dan tidak sempat untuk kritis. Namun, ia hanya melihat dari sosial media yang diuplode oleh pihak Damkar.
“Pada saat itu kita hanya meminta CCTV kejadian, di lift kah atau di lorongnya kah atau di bawah? Karena dihari H itu kita lihat di Instagram diuplode sama Damkar, adik saya dibawa pakai mobil patroli tanpa adanya oksigen,” tegasnya.
Hingga pihak Hotel datang ke kediamannya, juga tidak menjelaskan kronologis. Katanya, bukti-buktinya sudah diserahkan ke Polres.
“Baru tadi datang, tapi tidak juga menjelaskan kronologisnya. Tadi juga hanya menanyakan BPJS nya dan memberikan santunan yang tidak seberapa, juga gaji satu bulan yang tidak seberapa, tapi lumayanlah alhamdulillah masih inget. Penyebabnya juga kita cuma baca-baca aja di sosial media,” ujarnya.
Desti juga merasa aneh, jika tidak diperitah, sepertinya dia [Oky] tidak harus naik lift akan tetapi naik tangga, jika memang telah tahu ada kebakaran.
“Ini aneh makanya, kalau dia tidak disuruh atau apa? Dia juga tidak mungkin naik lift. Apa lagi kalau sudah tahu kebakaran kenapa harus lewat lift bukan lewat tangga, kalau memang diperintah memadamkan seharusnya lewat tangga tidak mungkin lewat lift, sampai sekarang juga belum dijelaskan dan tidak mungkin mereka bertindak sendiri, pasti ada yang menyuruh. Tapi saya juga tahu,” pungkasnya.