Fokuspembaca.com, Tangerang – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Tangerang Jamaluddin dikabarkan mundur dari pencalonan Wali Kota Tangerang di Pilkada 2024.
Padahal, baliho dan spanduk bergambar Jamaluddin sudah tersebar disetiap sudut Kota Tangerang sejak tiga bulan lalu.
Kepastian Jamaluddin mundur itu, datang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sejak awal getol mengusung dirinya maju pada perhelatan Pilkada Kota Tangerang yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang.
Ketua DPC PKB Kota Tangerang Ahmad Fuady menyatakan, Jamaluddin yang semula digadang-gadang menjadi jagoan PKB ternyata memilih mundur.
Namun, ia tidak merinci secara jelas alasan Jamaluddin batal maju sebagai calon wali kota. Dia hanya menyebut, bahwa Jamaluddin dinilai tidak percaya diri dalam pencalonannya.
“Pak Jamal khawatir tidak mendapatkan dukungan dari partai politik lainnya, katanya sih itu,” ujar Fuady saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Fuady mengatakan PKB saat ini hanya memiliki lima kursi di DPRD Kota Tangerang, atau baru 10 persen. Dibutuhkan lima kursi lagi jika ingin mengusung calon kepala daerah.
Dengan mundurnya Jamaluddin, ia tetap optimistis dapat mengusung calon di Pilkada Kota Tangerang. Pasalnya, ada beberapa kandidat yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (UKK) yang dilaksanakan DPP PKB pada Mei 2024 lalu.
Fuady juga mengaku masih intens berkomunikasi dengan para kandidat itu. Mereka diantaranya, Ketua DPD Partai Golkar Kota Tangerang Sachrudin, Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang, Amarulloh, Erlangga Yudha Nugraha yang merupakan putra dari Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie. Kemudian anggota DPRD Provinsi Banten, A. Jazuli Abdillah dan Ferdiyanto yang diusung PKS.
“Kalau yang lainnya masih komunikasi terus. Jadi belum mengerucut, masih cair lah,” jelasnya.
Fuady menekankan, Pilkada Kota Tangerang tahun 2024 ini jangan sampai kembali terjadinya hanya satu pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang yang akan melawan kotak kosong.
Oleh karenanya, ia tetap bekerja keras dalam upaya mencegah terjadinya hal itu. Menurutnya, partainya terus melakukan komunikasi politik dengan parpol lain untuk melakukan koalisi sebagai syarat pencalonan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang.
“Jangan sampai terjadi pasangan calon melawan kotak kosong di Pilkada tahun 2024 ini. Jadi kita upayakan itu,” tukas Fuady yang juga anggota DPRD Provinsi Banten.
Disinggung dirinya bakal maju di Pilkada Kota Tangerang, Fuady mengamininya apabila mendapat dukungan dari parpol lain mencapai 20 persen dari 50 kursi DPRD Kota Tangerang yaitu 10 kursi sebagai syarat pencalonan kepala daerah. Hal itu dilakukan guna mencegah terpolanya hanya satu pasangan calon kepala daerah yang maju dalam Pilkada Kota Tangerang nanti.
Fuady berharap, bakal calon yang maju berkompetisi dalam perhelatan Pilkada Kota Tangerang minimal dua pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang. Selain itu, bacakada yang maju merupakan tokoh-tokoh yang memiliki kapabilitas dan kompetensi yang mumpuni.
“Semoga pilkada ini diisi oleh tokoh-tokoh yang berkompetensi, dan lagi jangan sampai ada lagi kotak kosong. Mudah-mudahan sudah terpola dan mengerucut, minimal dua paslon. Lebih banyak lebih baik lagi, sehingga demokrasi di Kota Tangerang ini kembali tumbuh,” pungkasnya.