Fokuspembaca.com, Jakarta – Save the Children menyerukan tindakan mendesak untuk melindungi warga sipil di Rafah dan di seluruh jalur Gaza, Palestina dari serangan Militer Israel.
Seruan itu terkait tewasnya puluhan orang yang mencari perlindungan di Rafah bagian selatan Gaza dan ratusan orang terluka.
“Save the Children Indonesia menyerukan gencatan senjata segera dan secara permanen agar tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban dari kejadian ini,” ujar Interim Chief of Advocacy, Campaign, Communication and Media Save the Children, Tata Sudrajat melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu (1/6/2024).
Tata juga mengatakan, bahwa pihaknya sangat menghargai langkah cepat yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Dimana, Kemenlu mendesak negara-negara Eropa untuk mendorong implementasi Two State Solution.
“Salah satunya adalah gencatan senjata segera dan permanen. Serangan-serangan tersebut terjadi kurang dari seminggu setelah International Courte of Justice [ICJ] atau Pengadilan Internasional memerintahkan Israel untuk segera menghentikan serangan militer di Rafah,” tegasnya.
Kementerian juga mengatakan 64 orang terluka, dengan 10 dalam kondisi kritis. Pada hari Minggu, setidaknya 45 orang tewas dan 250 terluka, sebagaian besar wanita dan anak-anak, dalam serangan Israel terhadap kamp bagi mereka yang terdislokasi dari kota selatan Rafah.
Sebaliknya, kekerasan brutal di Rafah meningkat. Setidaknya 66 orang tewas dan ratusan lainnya terluka, termasuk anak-anak. Rafah dibombardir terus-menerus sejak putusan ICJ pada hari Jumat lalu (24/5).
“Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza dan PBB, setidaknya 21 orang tewas, termasuk wanita dan anak-anak, dalam serangan besar pada hari Selasa yang menghantam kamp pengungis di Rafah,” ungkap Tata.
Save the Children di seluruh negara termasuk di Indonesia menyerukan tindakan mendesak dan segera untuk melindungi warga sipil di Rafah dan di seluruh jalur Gaza.
“Save the Children Indonesia juga mengapresiasi langkah cepat dan strategis yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini adalah Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Country Director Save the Children di Wilayah Pendudukan Palestina Xavier Joubert menegaskan bahwa para pemimpin di dunia harus segera bertindak tegas karena sudah tidak ada lagi tempat yang benar-benar aman bagi anak-anak dan keluarga di Gaza.
“Anak-anak dan keluarga hidup menderita secara perlahan seperti kelaparan, gangguan pada kesehatan mental dan fisik, cedera fisik serius, termasuk kehilangan bagian tubuh, keluarga, rumah, serta sekolah mereka,” ujar Xavier.
Untuk itu, Save the Children di seluruh negara menyerukan tindakan mendesak gencatan senjata demi melindungi warga sipil di Rafah dan di seluruh jalur Gaza-Palestina.