Fokuspembaca.com, Tangerang Selatan – Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Tridharma Perguruan Tinggi Mengabdi (TPT-M) pada Rabu (22/5/2024) menggelar dialog terbuka bahas efektivitas program makan siang dan minum susu terhadap perkembangan sumber daya manusia di Aula Kantor Kemenag Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Program makan siang dan minum susu untuk siswa, santri, ibu hamil dan ibu menyusui merupakan suatu program yang cukup digadang-gadang menjadi landasan awal untuk menyiapkan generasi penerus bangsa dalam upaya mewujudkan Indonesia emas 2045.
Program tersebut yang akan dilaksanakan pada tahun 2025, pada akhirnya menimbulkan banyak pertanyaan dari berbagai pihak.
Hadir dalam dialog tersebut, Kodim 0506/Tangerang (Pasiter) Mayor Inf Tubagus, Perwakilan Kecamatan Pamulang Mandayasyah dan Brillian, Camat Serpong Syaifuddin, Universitas Insan Pembangunan Indonesia (Warek II) Suwarto, Kelompok Tani Nelayan Tangsel Awaludin, Perwakilan Dinas kesehatan Dr. Prima, Danramil serpong Mayor Kav Sutarto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangsel Yepi Suherman, Kabid Pertanian dan Perikanan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Tangsel Virgo Agustinus, Perwakilan Polres Tangsel Kasikum Arwin Munarsa, Perwakilan Wali Kota Tangsel Asisten Daerah (Asda) II Heru Agus Santoso dan Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel Kasi Kurikulum Muhlis.
Perwakilan Keluarga Besar Mahasiswa UMJ Mochammad Balda menyampaikan kami yang tergabung aliansi Mahasiswa Tridharma Perguruan Tinggi Mengabdi (TPT-M II, red) telah melangsungkan prototype makan siang minum susu.
Balda menjelaskan prototype dilaksanakan untuk upaya merasionalisasikan program tersebut yang dilakukan di MI Asy-Syifa pada tanggal 1 sampai dengan 3 April 2024, beberapa waktu lalu.
“Dengan anggaran Rp15.000 per paket TPT-M II mencoba memaksimalkan cara kerja program makan siang minum susu dan melihat aspek-aspek lainnya yang terkena efek positif dalam proses berjalannya program ini,” ujar Balda.
“Dalam pelaksanaanya TPT M turut menjadi bagian pada rantai pasok dari kebutuhan makan minum susu untuk anak sekolah,” tambahnya.
Ia menjelaskan, bahwa makan siang minum susu untuk anak sekolah bukan hanya tentang makan, tetapi dalam prosesnya adalah sebagai suatu kepastian terhadap orang tua kita petani, peternak, pekebun dan nelayan, karena mereka memiliki peran sangat penting terhadap kebutuhan program ini sebagai rantai pasok.
“Selama 3 hari, dimulai tanggal 1 sampai dengan 3 April 2024 kami turut membersamai kebutuhan dapur umum dengan ikut melakukan identifikasi harga dan membeli kebutuhan makan minum susu untuk anak sekolah di pasar dan UMKM,” ungkap Balda.
Dalam prototype ini kami juga melakukan pemilahan limbah makan siang minum susu dari proses limbah dapur sisa makanan untuk di daur ulang.
“Sehingga ini menjadi serapan nilai ekonomis Program makan siang minum susu untuk anak sekolah berpotensi terhadap pertumbuhan sumber daya dari hulu hingga ke hilir. Dalam hal ini adalah manfaat dari serapan yang di ambil dari kebutuhan program makan minum susu untuk anak sekolah,” imbuh Balda.
Sementara itu, Mahasiswa Gerak Lingkar Mahasiswa Universitas Pembangunan Veteran Jakarta (UPNVJ) Thariq Rifky mengatakan, dapat dibayangkan, bila dalam satu wilayah Kota Tangerang Selatan saja memiliki peserta didik 295.872 data dibawah Kemendikbud, ditambah 43.909 dibawah Kemenang, maka kurang lebih terdapat 169 dapur umum yang akan tersedia.
“Dengan asumsi satu dapur umum menyiapkan 2.000 penerima manfaat. Serta menyerap tenaga lokal sebagai juru masak dan asisten juru masak 45 pekerja, berapa serapan tenaga kerja, jumlah limbah (organik, an organik dan minyak jelantah) yang dihasilkan dan dapat dimanfaatkan,” jelas Thariq.
“Artinya ini akan menjadi nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi mikro bila dapat terjaga dengan tepat dan baik,” tambah Thariq menadaskan.
Sekedar untuk diketahui aliansi mahasiswa Tridharma Perguruan Tinggi Mengabdi (TPT-M) terdiri dari kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Universitas Pamulang (UNPAM) dan Atmajaya.