Harga Ayam di Pasar Borobudur Ciledug Naik Sampai Rp 42.000 Per Kg

oleh -57 Dilihat

Fokuspembaca.com, Kota Tangerang – Harga sejumlah bahan pokok terus naik menjelang dua pekan memasuki bulan suci Ramadhan 1445 H. Seperti halnya harga daging ayam potong yang saat ini mengalami kenaikan mencapai Rp 42.000 per kilogram.

Seorang pedagang di pasar tradisional Borobudur, Ciledug, Kota Tangerang Jani mengatakan, kenaikan harga daging ayam potong itu sudah dirasakanya sejak 5 hari terakhir.

“Biasanya saya jual paling Rp 37.000 ke pelanggan, sekarang mah udah naik semua kita jual Rp 40.000-42.000. Tergantung besar kecil ayam harga beda, ” ujar Jani saat di temui di lapak jualan miliknya, Selasa (27/2/2024).

Akibat kenaikan harga ini, dirinya mengaku hasil penjualannya semakin hari pun terus menurun tidak seperti biasanya.

“Omset penjualan turun kalau harga lagi naik gini, bingung kalau ditanya berapa persen turunnya, udah 3 hari naik (harga),”

Baca Juga:  Orangtua jadi Korban Kecelakaan Bus di Guci Tegal, Anak: Sudah Ada Firasat Aneh Sebelum Berangkat

Setelah harga ayam naik tinggi seperti saat ini, dalam sehari ia hanya bisa menjual 4 sampai 5 ekor ayam saja.

“Hari ini aja baru laku 4 ekor doang, sebelumnya mah pas harga masih normal itu bisa laku 7 sampe 10 ekor.. Sekarang mah malah turun,” jelas Jani.

Untuk meminimalisir kerugian, ia pun terpaksa harus mengurangi stok ayam potong yang dijual di lapak miliknya tersebut.

“Berhubung ada kenaikan harga ayam, untuk stok ayam jualan di kurangi. Biasanya motong ayam, di jual ke pasar sekitar 1,5 kwintal sehari, sekarang motong ayam sekitar 1 kwintalan karena ada kenaikan harga,” tuturnya.

Baca Juga:  Dua Pencuri Modus Pecah Kaca Mobil Bawaslu di Tangerang Berhasil Ditangkap

Jani mengungkap, untuk daging ayam potong yang belum terjual olehnya nantinya akan dia simpan di dalam flizer untuk dijualnya di hari berikutnya.

“Kalau masih nyisa gini kita taro freezer buat nanti kita jual lagi, itu juga paling bertahan 3 hari doang. Tapi alhamdulillah habis sih gak sampai 3 hari juga, ” jelasnya.

Sementara pedagang ayam lainnya di pasar yang sama, Jenal mengaku, kenaikan harga daging ayam potong disebabkan memasuki bulan suci ramadhan. Namun tidak hanya itu, harga pakan disebut olehnya juga menjadi dampak kenaikan harga ayam.

“Kalau kenaikan si kan udah biasa kalau mau masuk bulan puasa gini harga ayam pasti naik setiap tahun. Tapi disisi lain juga mungkin faktor kenaikan karena harga pakan tentunya,” ungkapnya.

Baca Juga:  Harga Beras Melambung Tinggi, Pedagang Kecil Menjerit

Jaenal menyebut, dirinya juga menjual seperti dada dan sayap secara terpisah. Harga yang dijualnya juga sekarang naik Rp 5.000.

“Naik goceng dada sama sayap ayam, sebelumnya kita jual cuma Rp 40.000 ya, tapi sekarang kita jual Rp 45.000, kalau untuk per ekor ayamnya itu kita jual sama aja kita jual kaya pedagang lain Rp 40.000-42.000,” imbuhnya.

Hikma (42) sebagai warga mengaku, sebagai seorang ibu rumah tangga dirinya merasa sangat terbebani dengan naiknya beberapa harga bahan pokok setelah pemilu terjadi.

“Habis pemilu semua harga kebutuhan dapur pun ikut naik, apalagi udah mau masuk puasa gini makin tambah pusing. Semoga aja harga kebutuhan pokok bisa stabil lagi,” (Iksan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *