Fokuspembaca.com, Tangerang – Banjir yang melanda Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang diduga disebabkan dengan adanya pembangunan perumahan. Pembangunan tersebut diduga milik pengembang raksasa Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.
Wilayah yang ada di hilir aliran Sungai Cisadane ini biasanya hanya terdampak banjir jika sungai Cisadane meluap. Namun tidak untuk dua tahun belakangan ini.
Semenjak terjadinya pembangunan pesat yang terjadi di wilayah pesisir utara (Pantura) Kabupaten Tangerang wilayah ini kerap terjadi banjir. Apalagi wilayah ini dihimpit oleh pengembang.
Maman, salah seorang warga sekitar mengatakan jika pembanguan perumahan ini mulai dilakukan pada dua tahun belakangan. Hal itu, kata Maman, diduga menjadi penyebab banjir.
“Disebabkan oleh adanya pengurukan perumahan PIK 2. Kalau diuruk 2 tahun lalu. Ini kan udah jadi, yang itu rumahnya. Kalau yang sebelah sini belum, sebelah sini,” kata dia, Sabtu (17/2/2024).
Kata dia perumahan megah tersebut juga menyumbang air yang menyebabkan banjir di wilayah ini. Pasalnya, konstur tanah yang lebih tinggi menyebabkan air kembali tergenang di pemukiman warga.
“Ada dari perumahan tersebut juga ada buangan kesini. Dari tembok itu air juga ada yang bocor,” kata dia.
Warga berharap pihak pengembang bisa memberikan solusi atas musibah banjir yang menimpa warga belakangan ini.
“Harapan bisa dicari solusi agar tidak terjadi banjir. Kalau bisa ya di relokasi, dibebaskan. Kita dipindahkan kemana. Kaya yang sudah terjadi kan banyak yanh di relokasi,” ujarnya.
Maman mengaku sampai dengan saat ini pihak pengembang PIK II terus melakukan pembangunan di sekitaran pemukiman warga.
“Jadi bentuk daerah kita diapit, latter U. Dari sisi sebelah utara pembangunan, timur pembangunan dan selatan pembangunan. Jadi kaya gitu, diapit,” kata dia.
Dirinya memastikan banjir yang menggenang pemukiman warga kali ini bukan disebabkan oleh luapan aliran Cisadane seperti biasanya.
“Ini bukan luapan Cisadane tapi dari air hujan. Bahkan tadi hari ini jarak waktu paling cepat, air satu jam udah sebetis. Jadi air yang dari pengurukan itu lari kesini,” tukasnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi Kepala Desa Tanjung Burung Idris Efendi mengatakan saat ini pihak pengembang yakni PIK II tengah membangun saluran air. Namun pembangunan tersebut memang belum rampung.
“Sebenernya ini dranaise dari pengembang sudah direncanakan dengan baik hanya saja memang dalam tahap pembangunan, masih dalam tahap pembangunan. Ada beberapa titik drainase yang masih dalam tahap pembangunan yang akan dilakukan oleh PIK 2 mungkin memang belum selesai ya kita lihat dilpangan seperti itu belum selesai,” kata dia.
Dirinya mengaku untuk banjir yang terjadi di wilayah ini sendiri terdapat beberapa rukun tetangga yang terdampak.
“Kalau untuk hari ini memang aga menyeluruh gitu ya, karena hujannya agak deras sekali hampir satu hari satu malam untuk yang terparah itu di sekitar 3 RT untuk RT 11, 12, 13 sama RT 9. Lebih dari 900 KK ya terkena banjir cuma yang terparah ada sekitaran 200 kaka lebih,” pungkasnya.(Erwin/Mhd)