Bandara Soekarno-Hatta Lakukan Uji Simulasi Kesiapan Jelang Nataru 2024

oleh -93 Dilihat

Fokuspembaca.com, Bandara Soetta – Menjelang periode angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2024), PT Angkasa Pura II (AP II) Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta, melakukan sejumlah persiapan guna memastikan keseluruh pelayanan dan fasilitas bagi pengguna jasa dapat berjalan dengan lancar.

Di sisi kelistrikan, Bandara Soekarno-Hatta menyiagakan Uninterruptible Power Supply (UPS) untuk mengantisipasi apabila listrik dari PLN mengalami trouble. Selain itu, Bandara Soekarno-Hatta juga telah melaksanakan simulasi pemastian kehandalan kelistrikan dengan cara pemadaman aliran listrik dari Main Power Sistem (MPS) ke Terminal 1, 2 dan 3.

Simulasi tersebut dilaksanakan pada Selasa, 12 Desember 2023 pukul 00.01-02.00 WIB. Di mana, simulasi Sesi I dilakukan pemadaman kelistrikan ke Terminal 1 dan 2 dari MPS 2 pada pukul 00.15 – 01.00 WIB. Sedangkan simulasi Sesi II dilakukan pukul pukul 02.15 – 03.00 WIB untuk Terminal 3.

Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta AP II, Dwi Ananda Wicaksana mengatakan bahwa simulasi ini dilaksanakan sejalan dengan Instruksi Dirjen Perhubungan Udara nomor IR 4 Tahun 2023 tanggal 4 Desember 2023 Tentang Pelaksanaan Transportasi Udara Selama Masa Hari Raya Natal Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Juga:  Upacara Peringatan Peristiwa Lengkong ke-77 Berlangsung Khidmat 

“Pemastian ini dilaksanakan untuk mengukur kehandalan dan kesiapan sistem kelistrikan dan operasional menjelang Nataru 2024. Seperti kita ketahui, Nataru merupakan high season dimana terjadi peningkatan pergerakan penumpang. Uji simulasi ini juga sekaligus untuk memastikan operasi dan respon time back up catu daya cadangan Bandara Soekarno Hatta,” kata Dwi Ananda Wicaksana.

Dijelaskannya, simulasi pemastian kehandalan dan kesiapan kelistrikan di Bandara Soekarno-Hatta berjalan dengan lancar tanpa mengganggu operasional dan pelayanan penumpang, baik sebelum maupun sesudah simulasi dilaksanakan.

“Pada uji simulasi ini kami melakukan black out yang direncanakan sehingga persiapan atas pemadaman ini sudah dipersiapkan. Kami juga telah memberitahukan kepada petugas ground handling, karyawan tenant dan seluruh pengguna jasa di Bandara Soekarno-Hatta bahwa pemadaman listrik yang terjadi adalah simulasi pemastian,” jelas Dwi Ananda.

Baca Juga:  Arief Ingatkan CPNS Bekerja Cepat Tepat dan Sesuai Aturan Bertugas

Secara keseluruhan, uji pemastian kehandalan dan kesiapan kelistrikan di Bandara Soekarno-Hatta berjalan dengan lancar.
Genset yang ada di masing-masing MPS mampu membackup beban kelistrikan Terminal 1, 2 dan Terminal 3 secara penuh.

“Pukul 00.17.25 WIB kami melakukan pengujian di MPS 2, di mana suplai listrik dari PLN di off-kan. Selanjutnya, pukul 00.17.40 WIB genset onload untuk kelistrikan Terminal 1 dan Terminal 2. Artinya, apabila terjadi off dari PLN, kurang lebih 15 detik genset langsung membackup beban kelistrikan secara penuh,” terang Dwi Ananda.

Adapun genset di MPS 2 memiliki kapasitas 7 x 3000 KVA atau 21.000 KVA dengan ground tank BBM sebanyak 60.000 liter yang mampu memback-up selama kurang lebih 20 jam. Sedangkan genset di MPS 3 memiliki 8x 3000 KVA atau 24.000 KVA dengan kapasitas ground tank BBM sebanyak 180.000 Liter yang mampu membackup kelistrukan selama 17 jam 11 menit.

Baca Juga:  Aneh Tapi Nyata, Seorang Bocah di Teluknaga Hobi Makan Tembok Rumah

“Selama uji kehandalan dan kesiapan dilakukan, kondisi operasional dan sistem jaringan kelistrikan berjalan normal, baik sebelum dilakukan proses off hingga dikembalikan ke sistem auto atau dafault standby,” jelas Dwi Ananda.

Selain melaksanakan uji kehandalan kelistrikan, Bandara Soekarno-Hatta juga melakukan razia terpadu di airside (sisi udara) pada Selasa, 12 Desember 2023. Razia dilakukan untuk melakukan sosialisasi peraturan dan tata tertib sisi
udara dan melakukan penindakan pelanggaran.

“Razia ini bertujuan untuk memberikan pembinaan terhadap petugas di sisi udara terkait keselamatan operasional penerbangan dan melakukan random check terhadap Ground Support Equipment (GSE) yang beroperasi,” kata Dwi Ananda.

“Kegiatan ini juga sekaligus untuk meningkatkan pemahaman peraturan dan tata tertib di area sisi udara kepada petugas serta mencegah terjadinya incident maupun accident di sisi udara,” pungkasnya.(Bagus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.