Pedagang Tekstil di Pasar Cipadu Yakin Ekonomi Berangsur Naik Pasca Pandemi Covid 19

oleh -83 Dilihat

Fokuspembaca.com – Setelah 2 tahun lebih diterjang wabah Virus Covid 19, kini para pedaganga bahan di Pasar Cipadu, Kelurahan Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan yakin ekonomi akan kembali membaik.

Membeli pakaian baru untuk di kenakan saat lebaran sepertinya sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia. Tak heran jika pusat perbelanjaan tekstil yang ada di wilayah ini kian kali ramai dikunjungi di momen tertentu.

Salah satu pusat perbelanjaan yang berada di Jalan Kh. Wahid Hasyim, Cipadu, Tangerang Selatan ini banyak dikenal oleh masyarakat lantaran menjual berbagai macam jenis pakaian muslim seperti baju kokoh, gamis perempuan, sarung hingga mukenah.

Heni, salah satu penjaga kios meyakini terlepasnya masyarakat Indonesia akan Covid 19 membuat pasar ini akan kembali dibanjiri omset.

“Masih belum ramai sih, tapi Alhamdulillah ada aja yang datang membeli, permintaan pesanan juga ada, tahun ini sih bakal lebih ramai pasti,” katanya saat di jumpai fokuspembaca.com, Minggu (26/3/2023).

Baca Juga:  Alun - Alun Pamulang, Cara Warga Tangsel Nikmati Senja Sambil Tunggu Buka Puasa

Menurut Heni, barang yang paling di cari di tokonya saat menjelang hari Raya Idulfitri adalah baju kokoh, sarung dan juga mukena. Dirinyapun membandrol berbagai macam barang dengan harga yang berpariasi.

“Baju koko sama mukena si paling dicari, baju koko mulai dari harga Rp. 85 ribu sampai Rp. 125 ribu juga ada, sedangkan mukena itu dari harga Rp. 100 ribu sampai 200 ribu, untuk sarung mulai harga Rp. 80 ribu hingga Rp. 180 ribu. Beda bahan dan model jadi beda harga juga sih, untuk baju muslim wanita dan pria anak-anak hingga dewasa juga beda harga,” ujarnya.

“Karena kan ini sudah masuk hari pertama puasa, jadi makin dekat lebaran nanti, ya makin naik juga harganya,” ucapnya.

Baca Juga:  Akses Jalan Pribadi Ditutup Beton oleh Pengembang, Pemiliki Tanah Minta Keadilan

Kata Heni, di tokonya juga menjual barang jenis lain yakni berupa bedcover, dirinya membandrol dengan harga Rp.360 ribu hingga Rp.650 ribu. Sedangkan sarung bantal heni menjual dari harga Rp.50 ribu hingga Rp.125 ribu, seprai dirinya menjual dari harga Rp.130 ribu hingga Rp.350 ribu.

“Kualitas juga menentukan harga mas kita jual dengan harga segitu, kita menggunakan bahan katun. Jadi kualitas menentukan harga,” tuturnya.

Heni mengaku omset penjualan di tahun ini lebih merangkak naik di banding tahun lalu akibat adanya pandemi Covid-19.

“Alhamdulillah mulai ada perubahan di banding tahun lalu, kalau dulu perhari itu kira-kira sekitar 3 juta sampai 4 juta juga susah, kalau sekarang sedikit demi sedikit Alhamdulillah sudah mulai kembali normal untuk penghasilan,” jelasnya.

Sementara itu, Anto salah seorang pedagang kain kiloan yang sudah hampir 7 tahun berjualan di kawasan Cipadu ini berharap, agar Pemerintah Kota Tangerang Selatan terus memperhatikan kampung tekstil tersebut.

Baca Juga:  Jasadnya Ditemukan Dalam Toren, Devi Karmawan Ternyata Bandar Narkoba Jaringan Lapas

“Kami bangga menjadi bagian dari kampung tekstil Cipadu ini, semoga kami terus di perhatikan dan usaha kami bisa terus berjalan,” paparnya

Anto menuturkan, harga bahan kain kiloan yang dirinya jual di bandrol dari harga Rp.30 ribu sampai Rp. 80 ribu perkilo. Untuk harga permeter dirinya membandrol dari harga Rp. 12 ribu sampai Rp. 80 ribu.

“Tergantung jenis bahan dan corak sih, jadi harga beda-beda. Engga semua sama,” jelasnya.

“Saya sih berharap penjualan di tahun ini bisa lebih meningkat di banding tahun kemari ya, karna kan tahun ini sudah terlepas dari pandemi, jadi masyarakat mungkin lebih leluasa lagi untuk berbelanja,” tuntasnya. (Iksan/Mhd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.