Fokuspembaca.com – Warga Desa Sukadiri, Kabupaten Tangerang mengeluhkan keruhnya aliran Kali Cirarab. Selain aliran yang berwarna hitam pekat, kali yang diduga tercemar limbah tersebut mengeluarkan aroma tidak sedap.
Aliran yang diklaim jernih dahulunya kini penuh tercemar. Hal itu bukan tanpa sebab, namun banyaknya perusahaan besar diduga menyumbang kotornya aliran ini.
Pantauan di lokasi, selain air yang berwarna hitam pekat aliran kali Cirarab ini mengeluarkan aroma tidak sedap dan banyak sampah yang mengendap.
Kali Cirarab yang akrab disebut Kali Item ini kini menjadi keresahan masyarakat yang dilintasinya.
Tekbi mantan Kepala Desa Sukadiri yang menjabat pada periode 2008-2015 mengatakan Kali Cirarab itu dahulunya bening.
“Dulunya sih bening tapi sekarang sudah menjadi hitam mungkin karena limbah pabrik yang berada di dekat sini,”ungkapnya saat dijumpai Fokuspembaca.com Selasa (7/2/2023) kemarin.
Kata dia saat menjabat Kepala Desa, dirinya pernah mengusulkan kepada pihak Kecamatan dan Tata Ruang untuk dilakukan perbaikan. Namun dirinya mengaku tidak pernah mendapat respon.
“Waktu saya menjabat sih pernah saya usulkan untuk diperbaiki cuma tidak ada respon di tingkat atasnya,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, air dari kali Cirarab juga membuat pasokan air rumah warga sekitar menjadi bau dan kotor.
“Jadi kalau airnya tidak dikuras selama 3 hari itu berubah menjadi kotor dan bau,” jelasnya.
Tekbi menyayangkan kondisi kali Cirarab saat ini. Apalagi saat dahulunya aliran tersebut bisa digunakan untuk mencuci bahkan mandi warga sekitar.
“Padahal dulu pernah digunakan untuk menyuci pakaian dan anak-anak berenang, tapi sekarang sudah ga ada karena ada zat limbah pabrik,” ucapnya.
Sementara itu seorang warga sekitar yakni Bustomi mengaku miris melihat penampakan kali Cirarab saat ini. Kali ini bahkan sering dijadikan lokasi pembuangan sampah liar.
“Dulu itu cuma hanya ada tumbuhan eceng doang tapi sekarang sudah ada sampahnya,” ungkapnya.
Dengan adanya sampah, lanjut Bustomi, membuat udara menjadi bau dan pemandangan di depan rumahnya tidak sedap dipandang.
“Sampahnya itu baunya menyengat ke hidung karena angin dari laut menembus kedalam rumah,” ucapnya.
Meskipun sering dilakukan kerjabakti, kata Bustomi, aliran kali Cirarab tak kunjung bersih. Berbagai upaya, kata dia, telah dilakukan namun sia – sia.
“Warga dari 3 RT disini juga sudah ada upaya melakukan pengangkatan dan memasang banner larangan buang sampah,” tukasnya. (Hafiz/Mhd)