Cerita Pengemis di Momen Cap Gomeh, Kantongi Uang 80 Ribu bilang Sepi

oleh -40 Dilihat

Fokuspembaca.om – Puluhan pengemis berderet di pintu masuk Klenteng Boen Tek Bio, Kota Tangerang. Mereka berharap sedekah pengunjung kelenteng di momen Cap Gomeh itu.

Salah satu masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) itu adalah bernama Sainah (50). Dia mengaku baru mengantongi sebanyak Rp 80.000 hasil uang pemberian sejak pagi.

“Ia pendapatannya sedikit, baru mendapat Rp 80.000 dari pagi sampai sore” ujar Sainah di lokasi Klenteng Boen Tek Bio Kota, Minggu (5/2/2023) sore.

Baca Juga:  Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional, Bea Cukai kolaborasi BNI Garap UMKM Rambah Pasar Korea dan Jepang

Wanita asal Tanjung Kait Tangerang itu mengaku datang ke lokasi Klenteng Boen Tek Bio sejak pagi bersama dua rekannya sama sama pengemis.

“Ia, saya bertiga,” ucapnya Sainah simbari tersenyum sedikit ringan separuh wajah tertutup kerudung.

Sainah menceritakan alasan dirinya menjadi pengemis lantaran tak memiliki pekerjaan di usia tuanya itu. Terlebih, dia masih mencukupi biaya sehari seorang cucunya yang ditinggal jauh orang tuanya.

Baca Juga:  Partai Buruh Optimis Lolos ke Senayan dan Raih 2 Kursi DPR-RI pada Pemilu 2024

“Jadi pengemis sudah lama. Anak satu sudah kawin, tapi sudah tidak tinggal bareng. Saya bareng sama cucu doang,” katanya.

Di momen Tahun Baru Imlek beberapa hari lalu, Sainah mengaku mendapat jumlah uang lebih banyak. Uang hasil pemberian itu ia gunakan untuk makan sehari hari.

“Banyak, ada yang kasih Ampao. Dapat Rp 200.00, tapi dua hari. Ia uangnya buat makan sehari-sehari aja,” sebutnya.

Baca Juga:  Kabar Gembira! Pesta Rakyat Simpedes 2022 Digelar di Tangerang

Pantauan di lokasi Klenteng Boen Tek Bio, puluhan pengemis ini kerap di usir dan diberi pemahaman oleh petugas agar tidak berada di pintu keluar masuk Klenteng.

Mereka pun menuruti dan hanya bergeser beberapa meter masih di sekitar klenteng sambil membawa seperti mangkok sebagai alat wadah menerima uang pemberian. (Mhd/Ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.