Fokuspembaca.com – Warga Jalan Gg, Besan RT 03/01 Kampung Cicentang, Kelurahan Rawabuntu, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan resah. Pasalnya, akses jalan menuju pemukiman mereka ditutup.
Akibat penutupan jalan lingkungan tersebut warga harus menempuh waktu yang cukup lama lantaran memutar melewati stasiun Rawa Buntu.
Salah satu warga Masni (67) yang tinggal persis di depan penutupan jalan mengatakan, jalan ini tadinya bisa diakses oleh pengendara mobil dan motor. Namun sejak Sabtu (4/2/2023) kemarin warga sudah tidak bisa melintasinya.
“Awalnya sih cuma dikasih seng doang, pengendara motor juga masih bisa lewat. Namun 2 hari kemudian ditutup tembok panel sehingga pejalan kaki pun juga tidak bisa lewat,” jelasnya.
Wanita paruh baya yang berjualan kopi dan es di dekat stasiun Rawa Buntu ini mengaku saat ini harus menempuh jalan yang lebih jauh dengan adanya penutupan jalan tersebut.
“Saya kalau mau jualan biasanya lewat jalan ini dan setelah ada penutupan saya jadi ga bisa melewati jalan ini lagi,” ujarnya.
Dirinya berharap agar pemilik lahan bisa membuka kembali akses jalan tersebut.
“Saya cuma memohon untuk dibuka lagi jalanannya, agar saya ga jauh kalo mau jualan” jelasnya.
Senada dengannya, warga Dudi warga lainnya mengaku harus menempuh jarak lebih jauh.
“Yang biasanya saya hanya membutuhkan waktu cuma 2 menit, setelah ada penutupan menjadi 10 menit,” jelasnya.
Namun menurut Dudi dengan adanya pembangunan tersebut juga dapat mengurangi pembuangan sampah liar.
“Saya setuju dengan adanya pembangunan itu, karena lahan yang menjadi tempat sampah menjadi tempat parkir yang bermanfaat bagi warga yang hendak menggunakan KRL. Hanya saja setidaknya dikasih jalan sedikit untuk warga sini agar bisa melewati jalan tersebut supaya tidak muter terlalu jauh,” ungkapnya.
Sementara itu, Endang mantan Ketua RW 03 membenarkan adanya penutupan jalan tersebut. Namun menurut dia penutupan jalan tersebut dilakukan pemilik lantaran geram dengan ulah oknum warga.
“Jadi ada oknum warga yang memprovokasi warga lainnya sehingga warga sekitar menggugat hingga melapor kepada pihak yang berwenang” jelasnya.
Endang menambahkan pemilik tanah rencananya akan membangun lahan parkir.
“Tadinya pemilik tanah pun sudah ada itikad baik dengan mengasih sebagian tanahnya agar bisa diakses oleh pengendara motor. Namun karena beberapa warga emosi sampai ada yang melaporkan pihak pemilik tanah, pemilik tanah pun menjadi mengurungkan niatnya hingga akhirnya menutup semua jalannya,” jelasnya. (Hafiz/Iksan/Mhd)