Fokuspembaca.com, Tangerang – Pemerintah berencana membatasi penjualan gas subsidi 3 Kg hanya sampai tingkat pangkalan dan agen resmi. Sedangkan warung kecil nantinya tidak dilayani.
Rencana pemerintah itu pun telah di uji coba pihak Pertamina selaku pemangku regulasi baru pembelian gas melon wajib KTP di lima Kecamatan berbagai daerah sejak, Sabtu (14/1/2023).
Adapun lima kecamatan itu, yakni Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten. Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kemudian Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau, dan Kecamatan Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kendati sudah dalam tahap uji coba, namun fakta dilapangan belum efektif.
Salah satu contoh diwilayah Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang, Banten. Diwilayah itu sebagian agen resmi Pertamina maupun sub pangkalan belum mengetahui adanya rencana pembatasan penjualan gas elpiji 3 kg.
“Baru tahu yah sekedar dari berita aja. Kalau bisa kebijakan baru itu jangan lah, kasihan orang orang kecil,” ujar Asep agen resmi elpiji Pertamina diwilayah Kecamatan Cipondoh kota Tangerang, Selasa (17/1/2022).
Hal senada juga disampaikan sub pangakalan elipiji 3 Kg, Selamet. Pihaknya belum mengetahui wancana baru itu meski wilayahnya masuk dalam tahap uji coba.
“Yang ada malah bikin ribet. Pelanggan (warung kecil) yang beli gas sama saya belum memakai KTP. Ada uang ada barang,” ucap Selamat dilokasi agen gas Pertamina.
Sementara Suyitno, seorang pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) mengaku tidak setuju apabila benar warung kecil tidak lagi dilayani untuk menjual gas elpiji 3 Kg.
“Yah mungkin kalau kita usaha kecil begini kan otomatis kalau malam kehabisan gas, kita nyari warung terdekat. Kalau seandainya ngga ada, ya mungkin nggak ada solusinya,” tutur Suyitno seorang pedagang mie ayam disekitar Kecamatan Cipondoh.
Suyitno melanjutkan, alasan dirinya tidak setuju rencana pembatasan penjualan gas elpiji 3 kg itu karena jarak agen resmi Pertamina maupun sub pangakalan dengan tempat tinggalnya cukup jauh dan tidak buka 24 jam.
“Untuk agen itu tidak ada yang buka 24 jam. Masa kita harus gedor gedor (bangunin) agen jam segitu. Ya mungkin untuk 1 atau 2 tabung gas mungkin nggak langsung dapet, lebih sulit lah,” tegasnya. (Ron/Mhd)