Fokuspembaca.com – Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Jakarta Selatan mengadakan pelatihan jurnalistik kehumasan bertema ‘Optimalisasi Peran dan Fungsi Kehumasan dalam Re-Branding Lembaga Pemerintahan di Era Digital’.
Pelatihan yang dibuka Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Pamuji Raharja itu diikuti sekitar 75 operator humas pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kantor Imigrasi, Lembaga pemasyarakatan, Rumah tahanan, Balai pemasyarkatan, Rumah detensi imigrasi di lingkungan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta.
Kanim Imigrasi Jaksel Felucia Sengky Ratna dalam sambutannya mengingatkan pelatihan jurnalistik kehumasan ini bukan hanya sekadar melakukan penyerapan anggaran, melainkan untuk menambah wawasan dan keahlian kepada teman-teman Humas yang mengikuti workshop.
“Semoga kegiatan ini dapat menambah wawasan dan keahlian teman-teman sebagai Humas yang disampaikan narasumber,” uja Felucia Sngku pada wartawan.
Felucia menyebutkan pelatihan kehumasan itu menghadirkan tiga nara sumber yakni; Rosa Rosdaryanti Creator & Event Promotion Expert, Ayu Cipta, Jurnalis dan Penulis Buku Biografi dan Achmad Rusdy Praktisi Media Televisi.
Sesi pertama kegiatan dibuka dengan pemaparan materi oleh Rosa Rosdayanti seputar sosial media. Sosmed merupakan sarana branding yang sedang booming saat ini dan komunikasi merupakan sarana utama dalam berinteraksi baik luar jaringan (luring) maupun dalam jaringan (daring) dimanapun berada.
“Dalam berkomunikasi harus mampu menyampaikan pesan dengan baik kepada masyarakat,” kata Rosa.
Adapun Ayu Cipta mengatakan pada era digital ini seorang Humas dituntut menjadi ‘wartawan’ yang menyiapkan siaran pers dengan baik. Peran kehumasan sangat penting dalam sebuah lembaga pemerintahan karena selain juru bicara, humas diharapkan mampu membranding lembaganya agar selalu menerbitkan berita positif agar citra institusi terjaga dengan baik. Humas merupakan garda depan dalam menjembatani kepentingan lembaga dan publik (masyarakat).
Ayu Cipta yang juga seorang wartawan media nasional memberikan materi bagaimana pengambilan angle berita ( news angle). Rumus 5 W1H (What, Who, When, Why, Where dan How) plus Safety itu sangat membantu dalam menentukan sudut pandang atau perspektif tulisan.
“Angle sangat penting dalam sebuah tulisan. Karena ini sebagai penentu lead dan judul,” sebut Ayu.
Sementara itu Achmad Rusdy lebih mengulik tentang angle pengambilan gambar dan editing video. Tak hanya berupa teori, untuk mencairkan suasana kegiatan workshop dilanjutkan dengan praktek lapangan dimana peserta terbagi menjadi dua tim. Untuk tim pertama mempelajari tentang cara penulisan berita yang baik dan tim kedua mempelajari cara pengeditan video.
Terlihat antusiasme dan kesungguhan peserta mengikuti kedua praktek tersebut. Apalagi workshop ditutup dengan games pembuatan tiktok, stand up comedy, publik speaking yang dikompetisikan antar peserta dan kelompok. Tentu saja panitia Kanim Imigrasi Jaksel membagikan hadiah menarik yang bisa dijadikan kenang-kenangan. (Ron/Mhd)