Mendaki Dengan Kehidupan

oleh -92 Dilihat

Fokuspembaca.com – Bagi para pendaki menuju puncak bukanlah tujuan utama, berswa foto juga tidak menjadi bagian paling penting dalam perjalanan. Namun, bisa kembali kerumah dengan selamat adalah hal yang paling mereka inginkan.

Banyak orang bertanya akan apa yang dilakukab para pendaki saat melakukan pendakian. Tidak sedikit mereka hanya ingin mengabadikan moment indah bersama orang terkasih maupun teman.

Namun tidak bagi Yunita, seorang pendaki asal Kabupaten Tangerang mengaku mendaki untuk kehidupan. Bagi wanita yang kerap disapa Ita ini mendaki adalah bagian terpenting untuk intropeksi diri, tadabur alam dan juga melihat kebesaran tuhan yang menciptakan keindahan nyata.

Baca Juga:  Panitia Pelaksana Ungkap Kronologi sebelum Tragedi Bus Peziarah Masuk Jurang di Guci Tegal

“Saya mendaki sudah cukup lama, dan hal terpenting dalam perjalanan adalah pulang kerumah dan dapat berkumpul kembali dengan keluarga. Akan tetapi dengan mendaki juga saya bisa intropeksi diri dan menikmati keindahan tuhan yang nyata,” jelasnya.

Menurut Ita, alam adalah guru dan ibu terbaik yang dapat melepaskan lelah dan juga kepenatan aktivitas yang dia lakukan. Orang yang merangkap sebagai Manager di salahsatu perusahaan ini juga mengaku kecanduan dengan alam.

Baca Juga:  Mesut Ozil Mengira Sandiaga Uno Gubernur Tangerang

“Saat mendaki saya hanya merasa dipeluk oleh alam, merasa nyaman seperti berada di pelukan ibu dan merasa lepas dari kepenatan aktivitas sehari – hari. Mendaki adalah hal terbaik untuk memperbaiki hidup saya,” jelasnya.

Ita memaknai mendaki adalah hal yang harus dilakukan seseorang yang memiliki ketulusan jiwa. Dia juga berharap semakin tingginya peminat pendakian alam akan terus terjaga dari ulah manusia.

“Seorang yang memiliki hobi mendaki harus bisa menjaga alam dengan baik dan tidak merusaknya. Karena alam telah memberikan kehidupan bagi manusia, jadi anggap saja alam adalah Ibu kita yang harus kita jaga dan hargai,” tukasnya.

Baca Juga:  Dua Pekan Jelang Ramadan, Harga Daging Sapi Merangkak Naik

Ita menambahkan beban berat yang dipikul saat mendaki merupakan cermin dari kehidupan yang bisa selalu dijalankan dengan tekad dan kesungguhan.

“Ya meskipun lelah dan berat, tetapi dengan menjalaninya secara semangat dan sungguh – sungguh pasti akan ada jalan dan keindahan setelah itu,” tandasnya. (Aiswa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.