Fokuspembaca.com – PT Angkasa Pura II menetapkan layanan Automated People Mover System (APMS) di Bandara Soekarno-Hatta untuk dioperasikan secara reguler mulai 15 Juni 2022 dan seterusnya.
Layanan Skytrain ini tersedia bagi penumpang pesawat dan pengunjung bandara setiap harinya pada pukul 06.00 – 21.00 WIB.
APMS, disebut juga Kalayang atau Skytrain, merupakan moda transportasi berbasis rel dan menghubungkan Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3 serta Stasiun Kereta Bandara yang disediakan secara gratis bagi penumpang pesawat dan pengunjung di Bandara Soekarno-Hatta.
Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta M. Holik Muardi memaparkan bahwa operasional Skytrain sempat dihentikan pada April 2020 karena dampak dari pandemi COVID-19, lalu kembali beroperasi pada April 2022 guna mendukung penyelenggaraan angkutan lebaran.
“Setelah angkutan lebaran 2022 usai, Skytrain masih dioperasikan. Kemudian, pada awal Juni 2022 sempat dilakukan evaluasi dan perawatan terjadwal terhadap seluruh trainset untuk memastikan keandalan Skytrain sehingga bisa dioperasikan secara reguler setiap hari mulai 15 Juni 2022 dan seterusnya.”
“AP II berharap operasional Skytrain secara reguler ini dapat meningkatkan standar layanan sehingga penumpang pesawat dan pengunjung di Bandara Soekarno-Hatta dapat semakin nyaman dan mudah untuk berpindah satu terminal penumpang ke terminal penumpang lainnya, termasuk dari Stasiun Kereta Bandara menuju terminal penumpang atau sebaliknya,” jelas M. Holik Muardi.
M. Holik Muardi menambahkan pengoperasian reguler Skytrain juga sejalan dengan pemulihan lalu lintas penerbangan, di mana saat ini jumlah penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta rata-rata telah mencapai sekitar 100.000 – 120.000 orang/hari.
Bandara Soekarno-Hatta sendiri saat ini sudah beroperasi dengan 3 terminal yakni Terminal 1A, Terminal 2 dan Terminal 3, setelah sebelumnya Terminal 1 sempat ditutup akibat dampak dari pandemi COVID-19.
“Ini menandakan bahwa Bandara Soekarno-Hatta dapat dengan cepat melakukan penyesuaian operasional dan layanan dengan memperhatikan situasi terkini di tengah pandemi. Bandara Soekarno-Hatta memiliki operasional yang tangguh (resilience operation) dan adaptif (agility operation) guna mengantisipasi berbagai perubahan yang cepat di tengah pandemi. Ketika lalu lintas penerbangan mulai mengalami pemulihan, maka kami melakukan penyesuaian layanan dan fasilitas termasuk mengoperasikan Skytrain secara reguler,” jelas M. Holik Muardi.(Way)