Fokuspembaca.com – Diculik selama dua hari olen mantan Narapidana Teroris, Subag Kriminal SDM Mabes Polri melakukan pendampingan dan penyembuhan trauma, terhadap KDP (Kevin).
Untuk diketahui, KDP diculik oleh Rijal Apip, pada Selasa (9/5/2022) lalu. Saat itu KDP tengah bermain dengan 2 orang temannya di gusuran yang ada di wilayah Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Kompol Muhammad Mujib Ridwan, Kasubag Kriminal SDM Mabes Polri menegaskan pihaknya masih terus mengumpulkan keterangan dan upaya penyembuhan trauma terhadap anak korban tersebut.
“Kami dari tim Mabes melakukan pendampingan terhadap korban dan saksi korban yang ada disini. Intinya kami melihat kondisi dengan cara wawancara dan observasi,” kata Mujib Ridwan, di kawasan Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (13/5/2022).
Kata dia pihak Kepolisian juga berupaya melakukan penyembuhan trauma terhadap korban penculikan itu. Pihaknya mengaku terus memantau kondisi psikologis korban. Kedepan, timnya juga akan kembali melakukan komunikasi dengan korban untuk penyembuhan rasa traumanya.
“Sehingga kami masih melakukan analisis disana. Yang penting disini, tindakan awal melihat kondisi pskilogis yang terjadi pada korban. Sementara ini, kami masih melakukan observasi dan pengumpulan data. Nanti hasilnya akan sampaikan ke user,” kata dia.
Berdasarkan keterangan korban kepada tim trauma healing Mabes Polri, kata Mujib, korban mengakui sempat dilakukan hipnotis oleh pelaku penculikan anak. Namun dia membantah kalau korban mengalami linglung paska penculikan itu.
“(Korban dihipnotis) itu informasi dari dia ya, Kami hanya melihat kondisi mental pskilogisnya saja. (Linglung) tadi masih ngomong,” jelasnya.
Meskipun begitu, dirinya tidak dapat memastikan kalau kondisi psikologis KDP, baik – baik saja paska peristiwa penculikan yang dia alami.
“Kami belum bisa mengatakan seperti itu (baik -baik) jadi saat ini hanya bisa observasi dan wawancara saja,” katanya.
Selain KDP, penyembuhan trauma juga dilakukan terhadap dua rekan KDP, yang handphone kedua rekannya juga ikut dicuri pelaku.
“Semua mendapatkan pendampingan psikologis, agar menenangkan kondisi mereka. Agar tidak mengalami traumatis,” tutupnya. (Mhd)